Selasa, 11 Oktober 2011

TUGAS 5

ETIKA PERGAULAN BISNIS meliputi beberapa hal diantaranya adalah :


a    Hubungan Primer
Meliputi semua hubungan langsung yang diperlukan suatu perusahaan untuk melaksanakan
fungsi dan misinya yang utama, yaitu memproduksi barang dan jasa dalam masyarakat.

b.   Hubungan Sekunder
Meliputi berbagai hubungan dengan kelompok-kelompok masyarakat yang merupakan
akibat dari pelaksanaan fungsi dan misi utama perusahaan.
Pada tingkat pertama kita tahu bahwa etika menyangkut sikap dan pola hidup yang bersumber dari
nilai-nilai yang dianut seseorang di dalam seluruh hidupnya. Nilai-nilai ini melahirkan standar moral tertentu yang mempengaruhi sikap-sikap dan tingkah laku setiap orang. Masalah yang dihadapi
adalah bahwa standar  moral para pelaku bisnis masih sangat lemah. Banyak diantaranya (pelaku
bisnis)  yang terjun di dunia bisnis hanya dengan motivasi dasar untuk mencari keuntungan  dan
memperoleh tingkat hidup yang mencukupi material dan tidak memperhitungkan segi etika
bisnis


Secara spesifik oleh karena etika bisnis merupakan penerapan tanggung jawab sosial
suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Bisnis selalu berhubungan
dengan masalah-masalah etis dalam melakukan kegiatannya seharihari. Hal ini dapat
dipandang sebagai etika pergaulan bisnis. Seperti hal manusia pribadi juga memiliki etika
pergaulan antar manusia, maka pergaulan bisnis dengan  masyarakat umum juga
mempunyai atau memiliki etika pergaulan yaitu etika  pergaulan bisnis. Etika
pergaulan bisnis dapat meliputi beberapa hal antara lain adalah:

a. Hubungan antara bisnis dengan pelanggan / konsumen.
Hubungan antara bisnis dengan pelanggannya merupakan hubungan yang paling
banyak dilakukan, oleh karena itu bisnis haruslah menjaga etika pergaulannya
secara baik dalam hal ini. Adapun pergaulannya dengan pelanggan ini dapat
disebutkan di sini, misalnya sebagai berikut.11
1. Kemasan yang berbeda-beda membuat konsumen sulit untuk membedakan atau mengadakan perbandingan harga terhadap produknya.
2. Bungkus ataupun kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi di
dalamnya, sehingga produsen perlu memberikan kejelasan tentang  isi serta
kandungan atau zat-zat yang terdapat di dalam produk itu.
3. Promosi terutama iklan merupakan gangguan etis yang paling utama. Oleh
karena itulah maka sampai saat inipun TVRI masih melarang ditayangkannya
iklan dalam siarannya sejak awal 1980-an.
4. Pemberian servis dan terutama garansi adalah merupakan tindakan yang sangat
etis bagi suatu bisnis. Sangatlah tidak etis suatu bisnis yang menjual produknya
yang ternyata jelek (busuk) atau tak layak dipakai tetap saja  tidak mau
mengganti produknya tersebut kepada pembelinya.

b. Hubungan dengan karyawan
Manajer yang pada umumnya selalu berpandangan untuk memajukan bisnisnya seringkali harus berurusan dengan etika pergaulan dengan
karyawannya. Pergaulan bisnis dengan karyawan ini meliputi beberapa  hal
yaitu: Penarikan  (recruitment),  Latihan  (training),  Promosi atau kenaikan  pangkat,
transfer, demosi (penurunan pangkat) maupun  lay-off  atau  pemecatan/PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja). Di dalam menarik tenaga  kerja haruslah dijaga
adanya penerimaan yang jujur sesuai dengan hasil seleksi yang telah dijalankan.
Seringkali terjadi hasil seleksi tidak diperhatikan  akan tetapi yang diterima
adalah peserta atau calon yang berasal dari  anggota keluarga sendiri. Di
samping itu tidak jarang seorang manajer yang mencoba menaikkan pangkat
para karyawan dari generasi muda yang dianggapnya sangat potensial dalam
rangka membawa organisasi  menjadi lebih dinamis, tetapi hal tersebut
mendapat protes keras dari karyawan golongan generasi tua. Masalah lain lagi
dan yang paling rawan  adalah masalah pengeluaran karyawan atau  drop-out
(DO). Masalah DO  atau PHK ini per lu mendapatkan perhatian ekstra dari
para manajer  karena hal ini menyangkut masalah tidak saja etik akan tetapi juga
masalah  kemanusiaan. Karyawan yang di PHK tentu saja akan kehilangan mata
pencahariannya yang menjadi tumpuan hidup dia bersama keluarganya.

c. Hubungan antar bisnis
Hubungan ini merupakan hubungan antara perusahaan yang satu dengan
perusahaan yang lain. Hal ini bisa terjadi hubungan antara perusahaan
dengan pesaingnya, dengan penyalurnya, dengan grosirnya, dengan
pngecernya, agen tunggalnya maupun distributornya. Dalam kegiatan seharihari tentang hubungan tersebut sering terjadi benturan-benturan  kepentingan
antar keduanya. Dalam hubungan itu tak jarang dituntut  adanya etika
pergaulan bisnis yang baik.

d.   Hubungan dengan investor
Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan terutama yang akan  atau
telah  "go public"  haruslah menjaga pemberian informasi yang baik  dan jujur
dari bisnisnya kepada para investor atau calon investornya.  Informasi yang
tidak jujur akan menjerumuskan untuk mengambil keputusan  yang keliru. Dalam
hal ini perlu mendapat perhatian yang serius karena  dewasa ini di Indonesia
sedang mengalami lonjakan kegiatan pasar modal. Banyak permintaan dari para
pengusaha yang ingin menjadi emiten yang  akan menjual sahamnya
(mengemisi sahamnya) kepada masyarakat. Di  pihak lain masyarakat juga
sangat berkeinginan untuk menanamkan  uangnya dalam bentuk pembelian
saham ataupun surat-surat berharga yang lain yang diemisi oleh perusahaan di
pasar modal. Oleh karena itu masyarakat calon pemodal yang ingin membeli
saham haruslah diberikan informasi secara lengkap dan benar mengenai prospek perusahaan yang  go public tersebut.  Janganlah sampai terjadi
adanya manipulasi atau penipuan terhadap informsi atas hal ini.

e.  Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
Hubungan dengan lembaga keuangan terutama Jawatan Pajak pada
umumnya hubungan pergaulan yang bersifat finansial. Hubungan  ini
merupakan hubungan yang berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan  yang
berupa neraca dan laporan rugi laba misalnya. Laporan finansial  disusun
secara benar sehingga tidak terjadi kecenderungan ke arah penggelapan
pajak. Keadaan tersebut merupakan etika bisnis yang tidak baik.
Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar